Jumat, 10 Oktober 2008

Bagian sel

  1. Jelaskan mekanisme fisiologi proses difusi dan osmosis didalam sel!

Difusi adalah perpindahan molekul atau partikel zat terlarut dari larutan yang lebih pekat ke larutan yang lebih encer. Banyaknya zat masuk ke dalam sel dengan cara difusi, baik bebas maupun dengan bereseptor, tergantung kepada kadar zat itu di dalam dan di luar sel. Jika kadar di luar sel lebih besar daripada di dalam, maka zat akan dapat berdifusi. Sebaliknya jika kadarnya lebih tinggi dalam sel, zat tidak bisa dibawa masuk, bahkan arah perembesan adalah sebaliknya, dari dalam ke luar. Ada pula masuknya zat ke dalam sel, di samping harus memiliki reseptor, juga harus mengeluarkan energi tertentu. Jika difusi bebas dan difusi bereseptor tidak memerlukan ATP, tetapi proses pemasukan cara ini digunakan energi. Zat yang dibawa masuk ke dalam sel dengan mengerahkan energi dan ada reseptor ini zat dapat dibawa masuk ke dalam sel meski kadarnya di luar lebih rendah daripada di dalam sel.
Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus dapat ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran. Osmosis adalah kasus khusus dari transpor pasif, dimana molekul air berdifusi melewati membran yang bersifat selektif permeabel. Dalam sistem osmosis, dikenal larutan hipertonik (larutan yang mempunyai konsentrasi terlarut tinggi), larutan hipotonik (larutan dengan konsentrasi terlarut rendah), dan larutan isotonik (dua larutan yang mempunyai konsentrasi terlarut sama). Jika terdapat dua larutan yang tidak sama konsentrasinya, maka molekul air melewati membran sampai kedua larutan seimbang. Dalam proses osmosis, pada larutan hipertonik, sebagian besar molekul air terikat (tertarik) ke molekul gula (terlarut), sehingga hanya sedikit molekul air yang bebas dan bisa melewati membran. Sedangkan pada larutan hipotonik, memiliki lebih banyak molekul air yang bebas (tidak terikat oleh molekul terlarut), sehingga lebih banyak molekul air yang melewati membran. Oleh sebab itu, dalam osmosis aliran netto molekul air adalah dari larutan hipotonik ke hipertonik.

  1. Jelaskan informasi tentang :
    • Mitokondria
    • Lisosom
    • Reticulum Endoplasma
    • Badan golgi
    • Sentriol

Jawab:

· Mitokondria adalah badan energi sel yang berisi protein dan benar-benar merupakan "gardu tenaga". "Gardu tenaga" ini mengoksidasi makanan dan mengubah energi menjadi adenosin trifosfat atau ATP. ATP menjadi agen dalam berbagai reaksi termasuk sistesis enzim. Mitokondria penuh selaput dalam yang tersusun seperti akordion dan meluaskan permukaan tempat terjadinya reaksi.

Fungsi mitokondria:

Peran utama mitokondria adalah sebagai pabrik energi sel yang menghasilkan energi dalam bentuk ATP. Metabolisme karbohidrat akan berakhir di mitokondria ketika piruvat di transpor dan dioksidasi oleh O2¬ menjadi CO2 dan air. Energi yang dihasilkan sangat efisien yaitu sekitar tiga puluh molekul ATP yang diproduksi untuk setiap molekul glukosa yang dioksidasi, sedangkan dalam proses glikolisis hanya dihasilkan dua molekul ATP. Proses pembentukan energi atau dikenal sebagai fosforilasi oksidatif terdiri atas lima tahapan reaksi enzimatis yang melibatkan kompleks enzim yang terdapat pada membran bagian dalam mitokondria. Proses pembentukan ATP melibatkan proses transpor elektron dengan bantuan empat kompleks enzim, yang terdiri dari kompleks I (NADH dehidrogenase), kompleks II (suksinat dehidrogenase), kompleks III (koenzim Q – sitokrom C reduktase), kompleks IV (sitokrom oksidase), dan juga dengan bantuan FoF1 ATP Sintase dan Adenine Nucleotide Translocator (ANT) [Wallace, 1997].

Siklus Hidup Mitokondria

Mitokondria dapat melakukan replikasi secara mandiri (self replicating) seperti sel bakteri. Replikasi terjadi apabila mitokondria ini menjadi terlalu besar sehingga melakukan pemecahan (fission). Pada awalnya sebelum mitokondria bereplikasi, terlebih dahulu dilakukan replikasi DNA mitokondria. Proses ini dimulai dari pembelahan pada bagian dalam yang kemudian diikuti pembelahan pada bagian luar. Proses ini melibatkan pengkerutan bagian dalam dan kemudian bagian luar membran seperti ada yang menjepit mitokondria. Kemudian akan terjadi pemisahan dua bagian mitokondria [Childs, 1998].

DNA mitokondria

Mitokondria memiliki DNA tersendiri, yang dikenal sebagai mtDNA (Ing. mitochondrial DNA). MtDNA berpilin ganda, sirkular, dan tidak terlindungi membran (prokariotik). Karena memiliki ciri seperti DNA bakteri, berkembang teori yang cukup luas dianut, yang menyatakan bahwa mitokondria dulunya merupakan makhluk hidup independen yang kemudian bersimbiosis dengan organisme eukariotik. Teori ini dikenal dengan teori endosimbion. Pada makhluk tingkat tinggi, DNA mitokondria yang diturunkan kepada anaknya hanya berasal dari betinanya saja (mitokondria sel telur). Mitokondria jantan tidak ikut masuk ke dalam sel telur karena letaknya yang berada di ekor sperma. Ekor sperma tidak ikut masuk ke dalam sel telur sehingga DNA mitokondria jantan tidak diturunkan.

· Lisosom adalah organel sel berupa kantong terikat membran yang berisi enzim hidrolitik yang berguna untuk mengontrol pencernaan intraseluler pada berbagai keadaan. Lisosom ditemukan pada tahun 1950 oleh Christian de Duve dan ditemukan pada semua sel eukariotik. Di dalamnya, organel ini memiliki 40 jenis enzim hidrolitik asam seperti protease, nuklease, glikosidase, lipase, fosfolipase, fosfatase, ataupun sulfatase. Semua enzim tersebut aktif pada pH 5. Fungsi utama lisosom adalah endositosis, fagositosis, dan autofagi.

Fungsi

Endositosis

Endositosis ialah pemasukan makromolekul dari luar sel ke dalam sel melalui mekanisme endositosis, yang kemudian materi-materi ini akan dibawa ke vesikel kecil dan tidak beraturan, yang disebut endosom awal. Beberapa materi tersebut dipilah dan ada yang digunakan kembali (dibuang ke sitoplasma), yang tidak dibawa ke endosom lanjut. Di endosom lanjut, materi tersebut bertemu pertama kali dengan enzim hidrolitik. Di dalam endosom awal, pH sekitar 6. Terjadi penurunan pH (5) pada endosom lanjut sehingga terjadi pematangan dan membentuk lisosom.

Autofagi

Proses autofagi digunakan untuk pembuangan dan degradasi bagian sel sendiri, seperti organel yang tidak berfungsi lagi. Mula-mula, bagian dari retikulum endoplasma kasar menyelubungi organel dan membentuk autofagosom. Setelah itu, autofagosom berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (atau endosom lanjut). Proses ini berguna pada sel hati, transformasi berudu menjadi katak, dan embrio manusia.

Fagositosis

Fagositosis merupakan proses pemasukan partikel berukuran besar dan mikroorganisme seperti bakteri dan virus ke dalam sel. Pertama, membran akan membungkus partikel atau mikroorganisme dan membentuk fagosom. Kemudian, fagosom akan berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (endosom lanjut).

Lysosomal storage diseases

Lysosomal storage diseases adalah penyakit keturunan yang mempengaruhi metabolisme lisosom, terjadi karena mutasi di gen struktural sehingga kekurangan salah satu enzim hidrolitik aktif yang secara normal ada dalam lisosom. Substrat yang tidak tercerna akan menumpuk dan mengganggu fungsi seluler lainnya. Penyakit ini sangat jarang ditemukan, yaitu sekitar 1 dari 7700 kelahiran manusia. Salah satu contohnya adalah penyakit Pompe.

Penyakit Pompe adalah penyakit genetik neuromuskular yang dapat terjadi pada bayi, anak-anak, dan manusia dewasa, yang membawa gen cacat dari orang tuanya. Gejala penyakit ini adalah perkembangan otot lemah, terutama pada otot untuk bernafas dan bergerak. Pada bayi, penyakit ini juga menyerang otot jantung. Penyebabnya adalah cacat pada gen yang bertanggung jawab untuk membuat enzim acid alpha-glucosidase (GAA) yang terletak pada kromosom 17. Enzim GAA ini hilang atau diproduksi dalam jumlah sedikit. Fungsi enzim ini untuk memecah glikogen, bentuk gula yang disimpan pada otot, sehingga terjadi penumpukan glikogen pada lisosom.

· Retikulum Endoplasma

Retikulum endoplasma memiliki struktur yang menyerupai kantung berlapis-lapis. Kantung ini disebut cisternae. Fungsi retikulum endoplasma bervariasi, tergantung pada jenisnya. Retikulum Endoplasma (RE) merupakan labirin membran yang demikian banyak sehingga retikulum endoplasma melipiti separuh lebih dari total membran dalam sel-sel eukariotik. (kata endoplasmik berarti “di dalam sitoplasma” dan retikulum diturunkan dari bahasa latin yang berarti “jaringan”).Pengertian lain menyebutkan bahwa RE sebagai perluasan membran yang saling berhubungan yang membentuk saluran pipih atau lubang seperti tabung di dalam sitoplsma.

Lubang/saluran tersebut berfungsi membantu gerakan substansi-substansi dari satu bagian sel ke bagian sel lainnya.

Ada tiga jenis retikulum endoplasma:

RE kasar Di permukaan RE kasar, terdapat bintik-bintik yang merupakan ribosom. Ribosom ini berperan dalam sintesis protein. Maka, fungsi utama RE kasar adalah sebagai tempat sintesis protein. RE halus Berbeda dari RE kasar, RE halus tidak memiliki bintik-bintik ribosom di permukaannya. RE halus berfungsi dalam beberapa proses metabolisme yaitu sintesis lipid, metabolisme karbohidrat dan konsentrasi kalsium, detoksifikasi obat-obatan, dan tempat melekatnya reseptor pada protein membran sel. RE sarkoplasmik RE sarkoplasmik adalah jenis khusus dari RE halus. RE sarkoplasmik ini ditemukan pada otot licin dan otot lurik. Yang membedakan RE sarkoplasmik dari RE halus adalah kandungan proteinnya. RE halus mensintesis molekul, sementara RE sarkoplasmik menyimpan dan memompa ion kalsium. RE sarkoplasmik berperan dalam pemicuan kontraksi otot.RE halus berfungsi dalam berbagai macam proses metabolisme, trmasuk sintesis lipid, metabolisme karbohidrat, dan menawarkan obat dan racun

"RE berfungsi sebagai alat transportasi zat-zat di dalam sel itu sendiri"

Fungsi Retikulum Endoplasma

· Menjadi tempat penyimpan Calcium, bila sel berkontraksi maka calcium akan dikeluarkan dari RE dan meuju ke sitosol

· Memodifikasi protein yang disintesis oleh ribosom untuk disalurkan ke kompleks golgi dan akhirnya dikeluarkan dari sel.

(RE kasar)

· Mensintesis lemak dan kolesterol, ini terjadi di hati

(RE kasar dan RE halus)

· Menetralkan racun (detoksifikasi) misalnya RE yang ada di dalam sel-sel hati.

· Transportasi molekul-molekul dan bagian sel yang satu ke bagian sel yang lain (RE kasar dan RE halus)

· Badan Golgi

Badan Golgi (disebut juga aparatus Golgi, kompleks Golgi atau diktiosom) adalah organel yang dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel, dan struktur ini dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya biasa. Organel ini terdapat hampir di semua sel eukariotik dan banyak dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi, misalnya ginjal. Setiap sel hewan memiliki 10 hingga 20 badan Golgi, sedangkan sel tumbuhan memiliki hingga ratusan badan Golgi. Badan Golgi pada tumbuhan biasanya disebut diktiosom.

Fungsi badan golgi:

1. Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi. Terjadi terutama pada sel-sel kelenjar kantung kecil tersebut, berisi enzim dan bahan-bahan lain.

2. Membentuk membran plasma. Kantung atau membran golgi sama seperti membran plasma. Kantung yang dilepaskan dapat menjadi bagian dari membran plasma.

3. Membentuk dinding sel tumbuhan

4. Fungsi lain ialah dapat membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim untuk memecah dinding sel telur dan pembentukan lisosom.

5. Tempat untuk memodifikasi protein

6. Untuk menyortir dan memaket molekul-molekul untuk sekresi sel

7. Untuk membentuk lisosom

· Sentriol

Sentriol adalah sebuah organel berbentuk tabung yang biasa ditemukan Hewan Bersel Eukariot, meskipun tidak ditemukan di tumbuhan tingkat tinggi dan Jamur. Dinding sel di tiap sentriol biasanya terdiri dari Sembilan 3 pasang Mikrotubulas(Protein Sitoskeleton). Beberapa hewan mempunyai, beberapa perbedaan dari Sentriol yang biasanya, contohnya Lalat Buah(Drosophila melanogaster), dan Caenorhabditis eleganssel sperma dan Embrio baru, dengan 9 Satu pasang. Sentriol yang berpasangan, diatur secara tegak lurus dan diselimutioleh gumpalan besar tidak terbentuk yang terbuat dari material-material padat(Biasanya diketahui sebagai Material Pericentriolar) mendasari struktur persenyawaan yang biasa diketahui sebagai sentrosom

Fungsi

Sentriol di antara banyak organel-organel yang menolong sel eukariotik untuk berjalan dengan lancar. Sel Eukariotik adalah sel kompleks dengan sejumlah organ sel miniatur yang semua melayani fungsi berbeda. Sel Eukariotik juga mempunyai inti sel dan struktur fisik yang kompleks yang menyisihkannya dari sel prokatiotik seperti yang dipunyai bakteri. Manusia, di antara binatang lain, dibuat dari sel eukariotik, dan sel ini pada waktu-waktu tertentu membagi untuk memperbarui sendiri agar inti sel mereka yang lebih besar bisa tumbuh dan tetap sehat.

Binatang yang mempunyai sentriol, masing-masing sel mempunyai pasang centrioles. Bentuk yang ini organel-organel sebetulnya cukup mempesona dan indah; mereka terdiri atas sembilan tiga pasang microtubulas mengatur dalam bentuk kincir angin sekitar satu silinder pusat.

Ketika sel membagi, sentrosom mereplikasi driinya sendiri, membentuk dua sentrosom yang pindah ke ujung berlawanan sel. Masing-masing sentrosom lalu mengeluarkan gelondong yang seharusnya memisahkan DNA sel, membedakan sel ke dalam dua tiruannya sendiri yang kemudian bisa pecah menjadi sel segar. Kesalahan selama proses ini bisa membuat sel yang diubah, yang dengan tak membahayakan mungkin mati satu demi satu atau menjadi lebih ganas, tergantung pada mutasi.

pendahuluan fisiologi hewan

1.



1. Mengapa fisiologi selalu dikaitkan dengan anatomi, kimia, dan fisika ?

Fungsi dan struktur tubuh memiliki hubungan yang sangat erat. Untuk mempelajari fungsi jaringan atau organ tertentu, terlebih dahulu kita harus memahami struktur organ atau jaringan yang dimaksud. Fisiologi juga berkaitan dengan kimia dan fisika, dimana metabolisme yang dipelajari didalam fisiologi merupakan hasil dari proses fisika dalam bentuk gerak yang kemudian berlanjut melalui prosesmetabolisme secara kimia, sehingga anatomi , kimia dan fisika secara langsung maupun tidak langsung selalu saling terkait.

2. Berikan contoh hubungan fisiologi dengan genetika dan fisiologi dengan ekolog ?

Dalam proses kehidupan, secara genetika system fisiologi dalam satu spesies cenderung sama, hanya saja terdapat sedikit varian dari proses fisiologi tersebut.

Contoh : Secara fisiologi , hewan berdarah panas memiliki rhesus darah yang sama oleh induknya.

Ekologi mempengaruhi sistem fisiologi, dimana untuk dapat bertahan hidup harus menjaga stabilitas lingkungan seperti PH, suhu tubuh, kadar garam, kandungan air dan nutrient.

Contoh : Mamalia yang menyesuaikan kondisi tubuhnya untuk mengatur factor-faktor lingkungan tersebut.

3. Buatlah Informasi tentang sel hewan dan gambarnya !

Sel hewan adalah nama umum untuk sel eukariotik yang menyusun jaringan hewan. Sel hewan berbeda dari sel eukariotik lain, seperti sel tumbuhan, karena mereka tidak memiliki dinding sel, dan kloroplas, dan biasanya mereka memiliki vakuola yang lebih kecil, bahkan tidak ada. Karena tidak memiliki dinding sel yang keras, sel hewan bervariasi bentuknya. Sel manusia adalah salah satu jenis sel hewan.

Senin, 21 April 2008

STRATEGI PEMBELAJARAN IPA ( BIOLOGI) SISWA SLTA TAHUN PELAJARAN 2004/2005 DI SMU 49 JAKARTA SUATU HASIL PENGAMATAN EMPIRIK BELAJAR IPA ( BIOLOGI )

PENGALAMAN BELAJAR IPA ( BIOLOGI ) DI SMU

Kenyataan bahwa saya memang mencintai pelajaran Biologi memang tidak terlepas dari pengalaman saya yang mengasikan dalam mempelajari biologi dari mulai SMP sampai akhirnya saya memutuskan untuk masuk jurusan IPA di SMU.

Ketika penjurusan IPA, belajar biologi menjadi semakin menyenangkan karena pada waktu itu guru biologi saya benar-benar membuat pelajaran biologi yang biasanya dilakukan dengan tipe penghapalan menjadi lebih menyenangkan tidak membosankan.Contoh nyata adalah ketika guru biologi saya membawa murid-muridnya kepada sebuah cerita menarik yang pada akhirnya cerita tersebut berhubungan dengan materi yang sedang diajarkan. Menurut saya strategi tersebut membuat para siswa menjadi lebih rileks dalam menerima pelajaran.

Buat saya, tipe pengajaran yang diberikan guru biologi saya ketika SMU sangat menyenangkan. Didukung oleh media dan sarana yang lumayan memadai serta ada beberapa waktu dilakukan pengamatan langsung dilapangan maupun penelitian yang dilakukan didalam laboratorium.

Walaupun semua metode tersebut telah dijalankan, namun masih dirasa kurang memuaskan dan mencapai target, karena menurut saya masih jarang siswa pada angkatan saya tersebut yang mengambil jurusan biologi setelah mereka lulus dari SMU dan melanjutkan ke perguruan tinggi.

Tetapi buat saya, belajar biologi akan terus menarik walaupun metode yang digunakan pada setiap institusi berbeda-beda. Saya berkeyakinan bahwa mengambil jurusan biologi adalah langkah yang tepat, Karena biologi adalah bagian ilmu yang tidak akan lepas dari ilmu-ilmu lain yang ada saat ini.

PERBANDINGAN STRATEGI PEMBELAJARAN BIOLOGI KETIKA SMU DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN SEKARANG

Strategi pembelajaran biologi yang pernah saya terima ketika SMU sudah cukup baik, metrodenya bersifat induktif walupun pada tekniknya terkadang masih bersifat induktif dan menurut saya hal tersebut sah-sah saja selama tidak keluar dari jalur materi dan tujuan pembelajaran.

Ketika SMU saya merasa cenderung masih banyak menghapal daripada memahami tetapi tetap dapat mencapai target materi, sedangkan yang saya terima saat ini metodenya masih belum jelas dan tidak beraturan, bahkan terkadang tidak sampai pada target pembelajaran tetapi saya rasa walaupun tidak beraturan, setiap pembahasan dapat memperluas pengetahuan diluar dari materi.

Saya berharap apa yang saya dapat saat ini tidak hanya sekedar “transfer of knowledge” tetapi juga “transfer of values”

Nama : Ririn Riana Resty

NPM : 2006 41 500 005

Prodi : Pendidikan Biologi

Senin, 07 April 2008

S I L A B U S

Nama sekolah : SMA

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/Program : X

Semester : 1

Standar Kompetensi : 1. Memahami hakikat Biologi sebagai ilmu

Kompetensi Dasar

Materi Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

Indikator

Penilaian

Alokasi

Waktu

(menit)

Sumber/

Bahan/Alat

1.1 Mengidentifikasi ruang lingkup Biologi

Ruang lingkup Biologi

· Biologi sebagai ilmu dan kedudukannya

· Melakukan pengamatan lapangan menemukan ruang lingkup*) yang berkaitan dengan ilmu Biologi.

· Menganalisis kedudukan ilmu Biologi dengan ilmu lain dalam pengembangan IPTEK menggunakan diagram/charta keilmuan melalui diskusi.

*) Dapat dibelajarkan kekhasan spesies, ekosistem dari masing-masing daerah/wilayah.

· Menjelaskan apa yang dikaji (ruang lingkup) ilmu Biologi.

· Menunjukkan kedudukan dan keterkaitan Biologi dengan ilmu yang lain.

· Menjelaskan pentingnya IPTEK dalam perkembangan Biologi.

Jenis tagihan:

Tugas individu, ulangan harian.

Bentuk instrumen:

Produk, pengamatan unjuk kerja, pengamatan sikap, tes pilihan ganda, tes uraian.

2 X 45’

Sumber:

Buku acuan yang relevan, lingkungan sekolah, perpustakaan, internet.

Alat:

OHP/Komputer,LCD, VCD/CD player.

Bahan:

LKS, Bahan Presentasi,

gambar-gambar/CD/ VCD objek biologi, charta/diagram keilmuan.

1.2 Mendeskripsikan objek dan permasalahan biologi pada berbagai tingkat organisasi kehidupan (molekul, sel, jaringan, organ, individu, populasi, ekosistem, dan bioma)

Objek dan permasalahan biologi pada berbagai tingkat organisasi kehidupan

· Objek Biologi.

· Masalah biologi pada berbagai tingkat organisasi kehidupan

· Metoda ilmiah

· Menganalisis apa saja yang menjadi objek biologi *) menggunakan berbagai gambar/ charta/VCD/CD/buku referensi yang sesuai mulai dari molekul sampai bioma melalui kerja kelompok.

· Menemukan permasalahan biologi melalui pengamatan kondisi lingkungan *) dan mengusulkan alternatif pemecahan masalahnya dengan rencana penelitian sederhana melalui kerja kelompok.

· Menyaksikan VCD/CD/foto-foto/gambar-gambar tentang kerja seorang ahli biologi memecahkan masalah keilmuan

· Diskusi kelas menemukan sistematika metoda ilmiah, bekerja dan bersikap ilmiah yang ditunjukkan seorang ahli/contoh pemecahan masalah.

*) Dapat dibelajarkan kekhasan spesies, ekosistem masing-masing daerah/wilayah.

· Memberikan contoh objek biologi pada tingkat molekul sampai sistem organ individu.

· Memberikan contoh objek biologi pada tingkat individu sampai bioma.

· Memberikan contoh masalah dan alternatif pemecahan masalah biologi pada berbagai tingkat organisasi kehidupan.

· Mengidentifikasi urutan sistematika metoda ilmiah.

· Memberikan contoh pemecahan masalah biologi dengan metoda ilmiah.

· Menjelaskan manfaat hasil pemecahan masalah dengan metoda ilmiah.

Jenis Tagihan:

Tugas kelompok, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester.

Bentuk instrumen:

Produk pengamatan sikap, tes pilihan ganda, tes uraian.

Jenis Tagihan:

Tugas Individu, Ulangan harian, ulangan akhir semester.

Bentuk instrumen:

Pengamatan sikap, tes pilihan ganda, tes uraian.

2 X 45’

2 X 45’

Sumber:

Buku acuan yang relevan, lingkungan sekitar.

Alat:

OHP/Komputer,LCD, VCD/CD player.

Bahan:

LKS, Bahan presentasi, Berbagai gambar tingkat organisasi kehidupan, CD/VCD objek biologi.


Standar Kompetensi : 2. Memahami prinsip-prinsip pengelompokkan makhluk hidup

Kompetensi Dasar

Materi Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

Indikator

Penilaian

Alokasi

Waktu

(menit)

Sumber/

Bahan/Alat

2.1 Mendeskripsikan ciri-ciri, replikasi, dan peran virus dalam kehidupan

Virus

· Ciri-ciri virus

· Mengidentifikasi ciri-ciri virus berdasarkan referensi gambar/ charta/foto dari buku-buku literatur melalui tugas individu.

· Menganalisis struktur tubuh virus membandingkannya dengan makhluk hidup lain yang seluler prokariotik, seluler eukariotik dan yang multiselluler menggunakan gambar/foto melalui diskusi kelas.

· Membuat gambar struktur tubuh virus dan model virus tiga dimensi melalui kerja kelompok.

· Mengidentifikasi ciri-ciri virus.

· Membedakan struktur virus dengan makhluk lainnya.

· Menggambarkan struktur tubuh virus.

· Membuat model virus tiga dimensi (3D).

Jenis Tagihan:

Tugas individu, tugas kelompok, unjuk kerja, ulangan harian, ulangan tengah semester.

Bentuk instrumen::

Produk pengamatan unjuk kerja, pengamatan sikap, tes pilihan ganda, tes uraian.

2X45’

Sumber:

Buku acuan yang relevan.

Alat:

OHP/Komputer, LCD.

Bahan:

LKS, Bahan Presentasi, gambar/ charta/ foto berbagai macam virus dan berbagai makhluk hidup, manik-manik/ bola pingpong/kayu dsb., lem

· Replikasi virus.

· Peranan virus dalam kehidupan.

· Melakukan kajian literatur menemukan cara virus hidup dan melakukan replikasi pada sel/ jaringan hidup melalui tugas individu.

· Menyimpulkan cara replikasi virus dari hasil kajian literatur melalui kegiatan diskusi.

· Mencari informasi tentang peran virus yang menguntungkan ataupun merugikan bagi kehidupan dari berbagai sumber media/buku melalui penugasan individu terstruktur.

· Mengidentifikasi cara-cara menghindari bahaya virus, seperti influenza, AIDS, Hepatitis, Flu burung dll., melalui studi literatur atau kegiatan observasi lapangan ke Puskesmas/klinik terdekat melalui penugasan individu terstruktur.

· Menjelaskan cara hidup virus.

· Menjelaskan cara replikasi virus.

· Membuat charta replikasi virus.

· Mengidentifikasi virus yang berbahaya dan merugikan.

· Menjelaskan peran virus yang menguntungkan dan merugikan.

· Mengkomunikasikan cara menghindari diri dari bahaya virus, seperti influenza, AIDS, Flu burung dll.

Jenis Tagihan:

Tugas individu, ulangan harian, ulangan semester.

Bentuk instrumen:

Produk pengamatan sikap, tes pilihan ganda, tes uraian.

2X45’

Sumber:

Buku acuan yang relevan, puskesmas/ klinik/ petugas kesehatan terdekat.

Alat:

OHP/Komputer, LCD.

Bahan:

LKS, Bahan Presentasi, gambar/ charta/ foto : replikasi virus, akibat serangan virus pada tumbuhan, hewan, dan manusia.

2.2 Mendeskripsikan ciri-ciri Archaeo bacteria dan Eubacteria dan peranannya dalam kehidupan

Archaebacteria dan Eubacteria.

· Ciri-ciri Archaebacteria dan Eubacteria.

· Perkembangbiakan Archebacteria dan Eubacteria.

· Mengisolasi bakteri dari lingkungan (air, udara, tanah), mengamati koloni bakteri melalui kerja praktik kelompok.

· Melakukan studi litertatur menemukan ciri-ciri koloni, struktur tubuh bakteri, dan berbagai jenis bakteri berdasarkan bentuknya secara individu

· Melakukan kajian literatur menemukan cara bakteri berkembangbiak melalui kerja mandiri.

· Menjelaskan ciri-ciri archebacteria dan eubacteria

· Membedakan ciri-ciri archebacteria dan eubacteria.

· Menjelaskan cara mengisolasi bakteri.

· Menjelaskan cara perkembangbiakan bakteri.

· Membuat charta perkembangbiakan bakteri.

Jenis Tagihan:

Tugas kelompok, Tugas indiviidu, unjuk kerja, Ulangan harian, ulangan tengah semester.

Bentuk instrumen::

Produk pengamatan unjuk kerja, pengamatan sikap, tes pilihan ganda, tes uraian.

2X45’

Sumber:

Buku acuan yang relevan, lingkungan sekitar sekolah.

Alat:

Autoklap, panci, kompor, kaca pireks, mikroskop, kaca objek, kaca penutup, pembakar spiritus,

OHP/Komputer/ LCD.

Bahan:

LKS, Bahan Presentasi, Bubuk agar-agar, air kaldu, Gambar/ film bakteri, gambar-gambar makhluk hidup lain, sediaan mikroskopis bakteri.

· Peranan Archebacteria dan Eubacteria dalam kehidupan.

· Melalui diskusi kelas mengidentifikasi dari berbagai sumber literatur menemukan peranan berbagai bakteri dalam kehidupan.

· Membuat nata de coco, yoghurt, dll melalui praktik kerja kelompok. *)

*) Dapat dibelajarkan pembuatan produk makanan yang sesuai dengan kondisi khas daerah/wilayah masing-masing.

· Menjelaskan berbagai peranan bakteri yang menguntungkan/merugikan dalam kehidupan

· Membuat nata de coco, yoghurt, dll.

Jenis Tagihan:

Tugas kelompok, unjuk kerja, ulangan harian , u;angan tengah semester, ulangan akhir semester.

Bentuk instrumen::

Produk pengamatan unjuk kerja, pengamatan sikap, tes pilihan ganda, tes uraian.

2X45’

Sumber:

Buku acuan yang relevan.

Alat:

Panci, kompor, loyang plastik, botol, pembakar spiritus,

OHP/Komputer, LCD.

Bahan:

LKS, Bahan Presentasi, Starter nata de coco, yoghurt, Gambar/ ffoto proses pembuatan nata decoco, yoghurt dll.

2.3 Menyajikan ciri-ciri umum filum dalam kingdom Protista, dan perannya bagi kehidupan.

Protista

· Ciri-ciri umum Protista.

- Ciri-ciri Protista mirip jamur

· Melakukan kajian literatur menemukan ciri-ciri umum protista dan berbagai golongan nya (mirip jamur, mirip alga, mirip hewan) melalui kerja kelompok.

· Melakukan pengamatan mikroskopis air kolam, air rendaman jerami dll., menemukan karakteristik protista lainnya melalui kerja kelompok.

· Membandingkan hasil pengamatan dengan gambar/charta/foto/film berbagai jenis organisme golongan Protista melalui diskusi kelas.

· Mendeskripsikan ciri-ciri umum Protista

· Membedakan organisme Protista mirip jamur,, mirip tumbuhan, dan mirip hewan berdasarkan pengamatan.

· Menjelaskan dasar pengelompokkan organisme protista mirip jamur, mirip tumbuhan dan mirip hewan.

Jenis tagihan:

Tugas kelompok, unjuk kerja, ulangan harian, ulangan tengah semester.

Bentuk instrumen:

Produk pengamatan unjuk kerja, pengamatan sikap, tes pilihan ganda dan tes uraian.

3X45’

Sumber:

Buku acuan yang relevan.

Alat:

OHP/Komputer, LCD, Mikroskop, gelas kimia, pipet, kaca objek, kaca penutup.

Bahan:

LKS, bahan presentasi, air kolam, air rendaman jerami, gambar/charta/ foto/film protista dan organisme lain.

- Ciri-ciri umum Protista mirip tumbuhan (Alga).

- Ciri-ciri umum Protista mirip hewan (Protozoa)

· Melakukan kajian literatur cara-cara perkembangbiakan Protista melalui tugas terstrkuktur kelompok.

· Membuat charta berbagai cara perkembangbiakan dan daur organisme golongan Protista melalui tugas terstrkuktur kelompok.

· Menjelaskan cara-cara perkembangbiakan Protista.

· Membuat Charta cara-cara perkembangbiakan dan daur organisme Protista.

Jenis tagihan:

Tugas kelompok, ulangan harian.

Bentuk instrumen:

Produk pengamatan unjuk kerja, pengamatan sikap, tes pilihan ganda dan tes uraian.

3X45’

Sumber:

Buku acuan yang relevan.

Alat:

OHP/Komputer, LCD, Mikroskop, gelas kimia, pipet, kaca objek, kaca penutup.

Bahan:

LKS, bahan presentasi, air kolam, air rendaman jerami, gambar/charta/ foto/film protista dan organisme lain.

· Peranan protista dalam kehidupan.

· Menggali informasi dari berbagai sumber literatur/media peranan protista bagi kehidupan melalui tugas mandiri tidak berstruktur individu.

· Memberi contoh peranan protista bagi kehidupan.

· Mengidentifikasi protista yang menguntungkan/merugikan bagi kehidupan manusia.

Jenis tagihan:

Tugas mandiri, ulangan.

Bentuk instrumen:

Produk (laporan kajian litertatur) tes pilihan ganda dan tes uraian.

2 X 45’

Sumber:

Buku acuan yang relevan, koran/majalah

Alat:

-

Bahan:

LKS.

2.4 Mendeskripsikan ciri-ciri dan jenis-jenis jamur ber-dasarkan hasil peng-amatan, percobaan, dan kajian literatur serta pera-nannya bagi kehidupan

Jamur (Fungi)

· Ciri-ciri jamur.

· Pengelompokan jamur

· Reproduksi jamur

· Melakukan pengamatan jamur mikroskopis dan makroskopis melalui kerja kelompok, mengidentifikasi ciri-ciri dan strkturnya.

· Mengidentifikasi dasar-dasar pengelompokkan berbagai jenis jamur melalui tugas individu berstruktur.

· Melakukan kajian dari buku literatur tentang cara-cara reproduksi jamur dari berbagai golongan melalui kerja kelompok.

· Membuat charta daur hidup jamur dari berbagai golongan melalui kerja kelompok.

· Menganalisis perbedaan spora vegetatif dan generatif dari berbagai golongan melalui kerja kelompok.

· Menjelaskan ciri-ciri umum Divisio dalam Kingdom Fungi.

· Menjelaskan dasar pengelompokkan Fungi.

· Menggambarkan struktur tubuh jamur dari berbagai golongan.

· Membedakan berbagai golongan jamur berdasarkan ciri-ciri morfolginya.

· Menjelaskan cara-cara perkembangbiakan yang ditemukan pada berbagai golongan jamur.

· Membedakan spora vegetatif dan generatif berbagai golongan jamur.

· Membuat charta siklus hidup jamur dari berbagai golongan.

Jenis tagihan:

Tugas individu, tugas kelompok, unjuk kerja, ulangan.

Bentuk tagihan:

Produk (laporan hasil pengamatan, hasil identifikasi struktur tubuh jamur dari berbagai golongan), pengamatan unjuk kerja, pengamatan sikap, tes pilihan ganda dan tes uraian.

Jenis tagihan:

Tugas kelompok, ulangan harian, ulangan tengah semester.

Bentuk tagihan:

Produk pengamatan sikap, tes pilihan ganda dan tes uraian.

2 X 45’

2X45’

Sumber:

Buku acuan yang relevan..

Alat:

Mikroskop, kaca objek, kaca penutup, pipet, gelas kimia, Panci, dandang, OHP/ komputer/LCD.

Bahan:

LKS, Bahan Presentasi, jamur mikroskopis dan jamur makroskopis.

Sumber:

Buku acuan yang relevan..

Alat:

OHP/komputer, LCD.

Bahan:

LKS, Bahan Presentasi, charta daur hidup jamur.

· Peranan jamur dalam kehidupan

· Menggali informasi dari berbagai sumber literatur/media peranan jamur bagi kehidupan melalui tugas mandiri tidak berstruktur secara kelompok.

· Melakukan percobaan fermentasi makanan dengan jamur, seperti tape ketan, tape singkong, tempe dengan kerja kelompok, dll.*)

*) Dapat dibelajarkan pembuatan makanan fermentasi dari jamur yang khas sesuai dengan daerah/wilayah masing-masing.

· Menunjukkan contoh jenis-jenis jamur di lingkungan sekitarnya.

· Menjelaskan contoh peran jamur bagi kehidupan.

· Membuat makanan dari hasil fermentasi jamur.

Jenis tagihan:

Tugas kelompok, ulangan harian, ulangan akhir semester.

Bentuk tagihan:

Produk pengamatan sikap, tes pilihan ganda dan tes uraian.

2X45’

Sumber:

Buku acuan yang relevan.

Alat:

OHP/komputer, LCD, panci, kompor, tampah.

Bahan:

LKS, Bahan Presentasi, jamur tempe, ragi dll., kedelai, nasi ketan, singkong.


S I L A B U S

Nama Sekolah : SMA ...........................

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas : X

Semester : 2

Standar Kompetensi : 3. Memahami manfaat keanekaragaman hayati

Kompetensi Dasar

Materi Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

Indikator

Penilaian

Alokasi

Waktu

(menit)

Sumber/

Bahan/Alat

3.1 Mendeskripsikan konsep keaneka- ragaman gen, jenis, ekosistem, melalui kegiatan pengamatan

Konsep keanekaragaman gen, jenis dan ekosistem

· Keanekaragaman gen

· Keanekaragaman jenis

· Keanekaragaman ekosistem

· Melakukan pengamatan keanekaragaman makhluk hidup di lingkungan sekitarnya dan mengelompokkan sesuai jenisnya masing-masing*).

· Mengelompokkan tumbuhan yang sama jenisnya dan menemukan keanekaragaman pada satu jenis tumbuhan, seperti ukuran daun, warna bunga, tinggi pohon dll. dari tumbuhan yang diamati.

· Mengidentifikasi jenis organisme khas daerah/wilayah *) seperti salak condet (DKI Jakarta), salak pondoh (DI Yogyakarta), Butun dan Ketapang (wilayah pesisir pantai) lingkungan sekitar tempat tinggal dan mendeskripsikan keanekaragaman gennya.

*) Dapat dinamkkan ciri khas kekayaan ekosistem daerah/ wilayah masing-masing.

· Melakukan kajian dari gambar-gambar/foto/film berbagai ekosistem dan daerah persebarannya di dunia/Indonesia menemukan konsep dasar keanekargaman ekosistem.

· Mengidentifikasi ekosistem khas yang ada dilingkungan sekitar*) seperti ekosistem tanah gambut, ekosistem rawa, ekosistem kolam, ekosistem padang rumput dll, meliputi komponen biotik dan abiotiknya.

· Melakukan kajian akibat yang mungkin ditimbulkan oleh perubahan pada jumlah dan jenis keanekaragaman makhluk hidup terhadap keseimbangan ekosistem

*) Dapat dinampakkan kekayaan ekosistem daerah/wilayah masing-masing.

· Mengidentifikasi keanekaragaman gen dan jenis makhluk hidup.

· Merumuskan konsep keseragaman dan keberagaman.

· Mendiskripsi jenis organisme khas daaerah/wilayah.

· Membandingkan ciri keanekaragaman hayati pada tingkat gen, jenis, dan ekosistem.

· Mengenali kekhasan berbagai tingkat keanekaragaman di lingkungan sekitar.

· Menjelaskan faktor-faktor yang menentukan keanekaragaman ekosistem.

· Menjelaskan peran keanekaragaman terhadap kestabilan lingkungan .

· Menganalisis kemungkinan yang terjadi akibat perubahan jumlah dan jenis keanekaragaman hayati terhadap keseimbangan lingkungan.

.

.

Jenis tagihan:

Tugas kelompok, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester.

Bentuk iinstrumen

Produk pengamatan sikap, tes pilihan ganda, dan tes uraian.

Jenis tagihan:

Tugas kelompok, ulangan harian, ulangan akhir semester.

Bentuk iinstrumen:

Produk pengamatan sikap, tes pilihan ganda, dan tes uraian.

2x45’

2X45’

Sumber:

Buku acuan yang relevan, lingkungan sekitar.

Alat:

Kaca pembesar, OHP/Komputer, LCD.

Bahan:

LKS, bahan presentasi.

Sumber:

Buku acuan yang relevan, lingkungan sekitar.

Alat:

Kaca pembesar, OHP/Komputer, LCD, VCD/CD player.

Bahan:

LKS, bahan presentasi, gambar/foto/film berbagai ekosistem.

3.2 Mengkomunikasi-kan keanekaraga-man hayati Indoneia, dan usaha pelestarian serta pemanfaatan sumber daya alam

· Keanekaragaman hayati Indonesia

· Mendata dengan membuat tabel keanekaragaman hewan, tumbuhan dan mikroorganisme khas biogeo-grafi Indonesia dan pemanfaatan-nya.dari berbagai sumber literatur.

· Menganalisis berdasarkan data organisme yang diperoleh dan mengelompokkannya menjadi organisme yang tidak bernasalah dan bermasalah karena langka, mendekati punah, atau sudah punah yang menjadi kekayaan Indonesia.

· Menghimpun data kelompok dan melakukan diskusi kelas dari data yang diperoleh tentang keaneka-ragaman hayati Indonesia dan cara-cara mengembangkannya.

· Menjelaskan pola sebaran hewan/tumuhan Indonesia

· Memberikan contoh keanekaragaman hayati Indonesia dan pemanfaatannya. berdasarkan biogeografinya.

· Menunjukkan organisme yang bermasalah yang menjadi kekayaan Indonesia.

· Menjelaskan cara pelestarian/pengembangan organisme kategori bermasalah.

Jenis tagihan:

Tugas kelompok, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester.

Bentuk instrumen:

Produk pengamatan sikap, tes pilihan ganda, dan tes uraian.

2X45’

Sumber:

Buku acuan yang relevan.

Alat:

OHP/Komputer, LCD.

Bahan:

LKS, bahan presentasi, peta biogeografi dunia dan Indonesia., Gambar /film/foto berbagai jenis hewan dan tumbuhan Indonesia.

· Hutan hujan tropis di Indonesia sebagai sumber plasma nutfah

· Usaha-usaha pelestarian keanekargaman hayati Indonesia secara in-situ dan ex-situ.

· Melakukan kajian literatur/ menyaksikan VCD tentang hujan tropis Indonesia menemukan kekhasan, ciri-ciri, fungsinya dan masalah yang terjadi.

· Menganalisis dampak pertanian monokultur terhadap keanekaragaman hayati .

· Menggali informasi dari berbagai literatur tentang usaha pelestarian keanekaragaman di Indonesia serta kendalanya

· Menunjukkan ciri khas hutan hujan tropis Indonesia.

· Menemukan permasalahan yang terjadi pada hutan hujan tropis Indonesia dan pemecahan masalahnya.

· Menjelaskan fungsi hutan hujan tropis bagi kehidupan.

· Menjelaskan usaha-usaha pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia.

Jenis tagihan:

Tugas Individu, ulangan harian, ulangan tengah semester, kuis.

Bentuk instrumen:

Produk pengamatan unjuk kerja, pengamatan sikap, tes pilihan ganda, dan tes uraian uraian.

2X45’

Sumber:

Buku acuan yang relevan.

Alat:

OHP/Komputer, LCD, VCD/CD player.

Bahan:

LKS, bahan presentasi,

VCD/CD hutan hujan tropis Indonesia, gambar/foto pertanian monokultur, pelestarian in-situ/ex-situ.

3.3 Mendeskripsikan ciri-ciri Divisio dalam dunia tumbuhan dan peranannya bagi kelangsungan hidup di bumi

Plantae

· Ciri-ciri umum plantae

· Tumbuhan lumut

· Menggunakan contoh tumbuhan yang dibawa siswa (lumut, paku, tumbuhan biji) menemukan ciri-ciri umum plantae dan ciri-ciri tumbuhan lumut, paku dan tumbuhan biji dari hasil pengamatan.

· Menemukan dasar pengelompokkan tumbuhan lumut, paku dan tumbuhan biji.

· Melakukan studi literatur menemukan penggolongan aneka tumbuhan pada tumbuhan lumut, paku dan tumbuhan biji.

· Mengidentifikasi ciri-ciri umum plantae.

· Membedakan tumbuhan lumut, paku dan biji berdasarkan ciri-cirinya.

· Mengklasifikasi tumbuhan lumut, tumbuhan paku dan tumbuhan biji.

Jenis tagihan:

Tugas kelompok, unjuk kerja, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester.

Bentuk instrumen:

Produk pengamatan sikap, tes pilihan ganda, tes uraian.

2X45’

Sumber:

Buku acuan yang relevan.

Alat:

OHP/komputer, LCD, Kaca pembesar, pisau, centong, cangkul.

Bahan:

LKS, Bahan presentasi,

berbagai jenis tumbuhan lumut, paku dan tumbuhan biji.

· Tumbuhan paku

· Tumbuhan biji (Spermatophyta).

· Mengindentifikasi alat dan cara reproduksi lumut, paku dan tumbuhan biji (angiospermae dan gymnospermae).

· Membuat charta daur hidup dari tumbuhan lumut, paku dan biji melalui kerja kelompok.

· Menjelaskan cara-cara perkembangbiakan tumbuhan lumut, paku dan biji.

· Menjelaskan siklus hidup tumbuhan lumut, tumbuhan paku dan tumbuhan biji.

Jenis tagihan:

Tugas tugas kelompok, unjuk kerja, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semster.

Bentuk instrumen:

Produk pengamatan unjuk kerja, pengamatan sikap, tes pilihan ganda, tes uraian.

2X45’

Sumber:

Buku acuan yang relevan.

Alat:

OHP/Komputer/

LCD, Kaca pembesar, pisau, centong.

Bahan:

LKS, bahan presentasi

Berbagai jenis tumbuhan lumut, paku dan tumbuhan biji.

· Peranan plantae bagi kelangsungan hidup di bumi.

· Menggali informasi nama-nama daerah tanaman yang tumbuh di lingkungan sekitarnya, peran dan manfaatnya bagi lingkungan dan masyarakat sekitar (misalnya tanaman obat, peneduh, penghasil getah, bumbu masak dll).

· Membuat tabel hasil penggalian informasi pemanfaatan plantae di lingkungan masyarakat sesuai pengamatannya.

· Menjelaskan peranan berbagai jenis Plantae tertentu yang ada di lingkungan

· Memberikan contoh plantae Indonesia yang memiliki nilai tinggi untuk berbagai kebutuhan.

Jenis tagihan:

Tugas kelompok, unjuk kerja, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semster.

Bentuk instrumen:

Produk pengamatan sikap, tes pilihan ganda, tes uraian.

2X45’

Sumber:

Buku acuan yang relevan, lingkungan sekitar.

Alat:

OHP/Komputer, LCD.

Bahan:

LKS, bahan presentasi

Berbagai jenis tumbuhan lumut, paku dan tumbuhan biji.

3.4 Mendeskripsikan ciri-ciri filum dalam dunia Hewan dan peranannya bagi kehidupan

Animalia

· Ciri-ciri umum Animalia

- Invertebrata

- Peranan invertebrata bagi kehidupan

· Melakukan pengamatan gambar/ VCD berbagai hewan, menemukan ciri-ciri animalia.

· Melakukan kajian literatur tentang ciri-ciri setiap filum dalam kingdom animalia.

· Mengidentifikasi hewan invertebrata, seperti insekta, moluska dll. *), dengan kunci determinasi sederhana.

· Menggali informasi dengan membuat tabel data tentang peranan invertebrata bagi kehidupan.

*) Dapat dinampakkan potensi kekayaan invertebrata khas wilayah/daerahnya.

· Menjelaskan ciri-ciri umum animalia.

· Mengidentifikasi karakteristik berbagai filum anggota kingdom animalia.

· Menyusun kunci determinasi sederhana hewan invertebrata.

· Membuat data berbagai spesies hewan invertebrata dari berbagai golongan yang bermanfaat bagi kehidupan.

Jenis tagihan:

Tugas individu, tugas kelompok, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester.

Bentuk instrumen:

Produk pengamatan unjuk kerja, pengamatan sikap, tes pilihan ganda, tes uraian.

4X45’

Sumber:

Buku acuan yang relevan.

Alat:

CD/VCD player, alat-alat bedah, papan bedah, OHP/Komputer, LCD.

Bahan:

LKS, kunci determinasi sederhana invertebrata, bahan presentasi, hewan invertebrata.

- Hewan Vertebrata.

- Peranan Vertebrata dalam kehidupan.

· Melakukan pengamatan morpologi, anatomi berbagai hewan vertebrata diperbandingkan.

· Melakukan kajian dari berbagai sumber membuat tabel pemanfaatan berbagai hewan vertebrata *) dari berbagai golongan dalam kehidupan.

*) Dapat dibelajarkan kekhasan pemanfaatan spesies hewan vertebrata khas wilayah/daerah setempat.

· Mengidentifikasi ciri-ciri morpologi, anatomi berbagai hewan vertebrata.

· Membedakan struktur anatomi hewan vertebrata dari berbagai golongan.

· Menyusun tabel berbagai hewan vertebrata yang bermanfaat bagi kehidupan.

Jenis tagihan:

Tugas kelompok, unjuk kerja, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester.

Bentuk instrumen:

Produk pengamatan unjuk kerja, pengamatan sikap, tes pilihan ganda, tes uraian

2X45’

Sumber:

Buku acuan yang relevan.

Alat:

CD/VCD player, alat-alat bedah, papan bedah, OHP/Komputer, LCD.

Bahan:

LKS, berbagai hewan vertebrata , gambar/foto/CD/VCD morfologi-anatomi vertebrata, bahan presentasi.


Standar Kompetensi : 4. Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi dan energi serta peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem.

Kompetensi Dasar

Materi Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

Indikator

Penilaian

Alokasi

Waktu

(menit)

Sumber/

Bahan/Alat

4.1 Mendeskripsikan peran komponen ekosistem dalam aliran energi dan daur biogeokimia serta peman-faatan komponen ekosistem bagi kehidupan

· Komponen ekosistem

· Aliran energi

· Melakukan pengamatan ekosistem di lingkungan sekitarnya dan mengidentifikasi komponen-komponen yang menyusun ekosistem, seperti terumbu karang, hutan bakau, rawa dll. *).

· Menganalisis hubungan antara komponen biotik dan abiotik serta hubungan antara biotik dan biotik dalam ekosistenm yang diamati.

· Menganalisis kemungkinan diperolehnya keseimbangan/ ketidakseimbangan lingkungan karena rusaknya atau terganggu-nya salah satu komponen ekosistem yang diamati dan mengganggu aliran energi.

· Mendiskusikan kemungkinan-kemungkinan yang dapat dilakukan berkaitan dengan pemulihan ketidakseimbangan lingkungan.

· Melakukan penanaman pohon di lingkungan sekolah dan di sekitar sekolah sebagai hasil introspeksi diri atas peranan diri terhadap lingkungan.

· Melakukan penananam pohon di lingkungan sekolah dan di sekitar sekolh sebagai hasil refleksi diri terhadap lingkungan.

*) Dapat dikenalkan kekhasan ekosistem daerah/wilayahnya masing-masing.

· Menganalisis komponen penyusun ekosistem tertentu.

· Mendeskripsikan hubungan antara komponen biotik dan abiotik, serta biotik dan biotik lainnya

· Menganalisis terjadinya ketidakseimbangan ekosistem

· Menjelaskan mekanisme aliran energi pada ekosistem.

· Menjelaskan faktor-faktor pendukung terjadinya keseimbangan ekosistem.

· Menanam pohon di lingkungan sekolah dengan penugasan terstruktur.

· Menilai kondisi ekosistem lingkungan sekolah.

Jenis tagihan:

Tugas mandiri, Tugas kelompok, unjuk kerja, ulangan harian, ulangan akhir semester.

Bentuk instrumen:

Produk pengamatan unjuk kerja, pengamatan sikap, kuis, tes pilihan ganda dan tes uraian.

2 X 45’

Sumber:

Buku acuan yang relevan, lingkungan sekitar.

Alat:

Cangkul, sekop, sendok semen, linggis.

Bahan:

LKS, berbagai jenis tanaman stek/cangkok.

· Daur biogeokimia.

· Melakukan kajian literatur menemukan berbagai siklus biogeokimia dalam ekosistem.

· Membuat charta berbagai daur biogeokimia, seperti daur air, karbon, nitrogen, sulfur, posfor dll.

· Diskusi tentang siklus biogeokimia dan pentingnya peran mikroorganisme/organisme dalam siklus tersebut

· Menjelaskan daur biogeokimia, seperti air, karbon, nitrogen, sulfur, posfor.

· Menjelaskan peran mikroorganisme/organisme dalam berbagai daur biogeokimia.

Jenis tagihan:

Tugas kelompok, ulangan harian, ulangan tengah semester.

Bentuk instrumen:

Produk pengamatan sikap, kuis, tes pilihan ganda dan tes uraian

2 X 45’

Sumber:

Buku acuan yang relevan, lingkungan sekitar.

Alat:

OHP/komputer, LCD.

Bahan:

LKS, bahan presentasi, charta daur biogeokimia.

4.2 Menjelaskan keterkaitan antara kegiatan manusia dengan masalah perusakan/ pencemaran lingkungan dan pelestarian lingkungan

Kegiatan manusia dan masalah lingkungan

· Perusakan lingkungan

· Melakukan studi dari berbagai laporan media mengenai perusakan lingkungan yang terjadi di lingkungan sekitar , seperti rusaknya terumbu karang, rusaknya hutan bakau, rusaknya hutan dekat pemukiman dll.*)

· Mendiskusikan secara kelompok menemukan faktor penyebab terjadinya perusakan dan mengusulkan alternatif pemecahan masalah.

*) Disesuaikan dengan masalah kerusakan lingkungan di wilayah/ daerahnya masing-masing.

· Menemukan faktor-faktor penyebab terjadinya perusakan lingkungan.

· Membuat usulan alternatif pemecahan temuan masalah kerusakan lingkungan.

· Menilai kondisi masalah lingkungan daerah/wilayah tertentu.

Jenis tagihan:

Tugas mandiri, tugas kelompok, unjuk kerja, ulangan harian, ulangan akhir semester.

Bentuk instrumen:

Produk pengamatan unjuk kerja, pengamatan sikap, tes pilihan ganda, tes uraian.

2X45’

Sumber:

Buku acuan yang relevan.

Alat:

OHP/komputer, LCD, tabung reaksi,

gela kimia rak tabung reaksi.

Bahan:

LKS, bahan presentasi, air, ikan, metilyn blue, deterjen/asap rokok.

· Pencemaran lingkungan

· Melakukan percobaan polusi air/ udara menemukan pengaruh polutan terhadap kelangsungan kehidupan makhluk hidup melalui kerja kelompok.

· Mendiskusikan pengaruh bahan polutan terhadap kelangsungan hidup makhluk hidup.

· Mengenali perilaku manusia yang tidak ramah lingkungan.

· Memberikan contoh bahan-bahan polutan.

· Menjelaskan dampak suatu bahan polutan terhadap kelangsungan hidup makhluk hidup.

· Pelestarian lingkungan

· Melakukan kajian/diskusi melalui literatur/wacana menemukan cara-cara/usaha-usaha dan perilaku beretika lingkungan.

· Membuat usulan rencana perbaikan/pelestarian lingkungan rumah masing-masing melalui penugasan berstruktur.

· Menjelaskan tentang hidup beretika lingkungan.

· Mengenal cara-cara perbaikan/ pelestarian lingkungan

Jenis tagihan:

Tugas individu berstruktur, ulangan harian, ulangan akhir semester.

Bentuk instrumen:

Produk pengamatan sikap, tes pilihan ganda, tes uraian.

2X45’

Sumber:

Buku acuan yang relevan, lingkungan rumah.

Alat:

OHP/komputer, LCD.

Bahan:

LKS, bahan presentasi

4.3 Mengana-lisis jenis-jenis limbah dan daur ulang limbah

· Limbah dan daur ulang

- Jenis-jenis limbah

· Mendata limbah rumah tangga masing-masing selama 2 hari terakhir dan mengelompokkannya menjadi limbah organik dan anorganik melalui penugasan.

· Mengumpulkan informasi dari berbagai sumber literatur/koran/ majalah dll. tentang limbah golongan B3 (berbahaya).

· Melakukan diskusi kelas tentang jenis-jenis limbah.

· Menilai perilaku anggota masyarakat terhadap penanganan limbah melalui pengamatan dengan penugasan.

· Menjelaskan jenis-jenis limbah.

· Mengklasifikasi limbah organik dan anorganik.

· Menjelaskan jenis limbah bahan beracun berbahaya (limbah B3)

· Mengidentifikasi jenis limbah yang mungkin dapat di daur ulang.

Jenis tagihan:

Tugas individu, tugas kelompok, ulangan.

Bentuk instrumen:

Produk (laporan data hasil identifikasi jenis limbah di rumah dan lingkungan), pengamatan sikap, tes pilihan ganda, tes uraian.

2 X 45’

Sumber:

Buku acuan yang relevan, rumah, lingkungan sekolah/rumah.

Alat:

OHP/komputer, LCD.

Bahan:

LKS, bahan presentasi, koran/ majalah, gambar-gambar/foto-foto.

4.4 Membuat produk daur ulang limbah

· Mendesain produk

· Memilih alat dan bahan

· Membuat produk

· Mendesain produk daur ulang sederhana melalui tugas rumah tidak berstruktur.

· Memilih dan menentukan bahan yang akan dimanfaatkan sebagai produk daur ulang.

· Menentukan alat-alat yang akan digunakan.

· Membuat produk daur ulang di sekolah.

· Mendesain produk daur ulang.

· Memilih bahan limbah untuk daur ulang.

· Mempersiapkan alat dan bahan sesuai keperluan yang direncanakan.

· Membuat produk baru yang berguna dari bahan limbah.

Jenis tagihan:

Tugas individu, unjuk kerja.

Bentuk instrumen:

Produk pengamatan unjuk kerja dan pengamatan sikap.

2 X 45’

Sumber:

Buku acuan yang relevan.

Alat:

Sesuai kebutuhan siswa masing-masing.

Bahan:

Sesuai kebutuhan siswa masing-masing.